Powered By Blogger

Senin, 26 November 2012

KRISIS POLITIK & EKONOMI DI INDONESIA

Krisis Politik & Ekonomi di Indonesia

Sebenarnya Pemerintahan SBY-Boediono saat ini sedang menghadapi kecemasan luar biasa. Betapa tidak,di dalam negeri kondisi politik terus menerus dirongrong oleh berbagai persoalan yang tidak kunjung selesai yang berdampak kepada ketidak-percayaan masyarakat atas kinerja pemerintahan. Pemerintah dinilai oleh tokoh-2 masyarakat tidak dapat mengendalikan dan menghentikan korupsi yang dilakukan secara berjamaah oleh para birokrat dan politikus serta pengusaha ; Pemerintah juga dinilai melakukan kebohongan-2 oleh para pemimpin agama sehingga perlu ada doa dan puasa bersama. Kondisi krisis ekonomi global juga sedang mengancam Indonesia,berbagai krisis keuangan di Sebagian negara Eropa dan Amerika Serikat sendiri telah menjadikan ekonomi dunia panas-dingin yang akan berdampak hebat terhadap ekonomi Indonesia.
Tahun 1997 pada saat krisis ekonomi di Thailand mulai menjalar ke Korea Selatan,Filipina dan Indonesia maka tamatlah karier politik Soeharto di tahun 1998 dengan diawali kerusuhan besar Mei 1998. Krisis ekonomi di Thailand,KorSel dan Filipina waktu itu tidak sampai mengakibatkan krisis politik di negara-2 tersebut,dikarenakan kondisi politik dalam negeri mereka cukup kuat. Kepala pemerintahan di negara-2 tersebut cukup kuat dan didukung penuh oleh rakyatnya,keteladanan kepala pemerintahannya membuat krisis ekonomi yang mengguncang negaranya tidak mengakibatkan krisis politik. Namun di Indonesia terjadi hal yang berbeda,dimana masyarakat waktu itu sudah kehilangan kepercayaan terhadap Soeharto dan keluarga serta kroni-2nya. Masyarakat dan beberapa tokoh politik waktu itu menyimpan “dendam” serta kebencian kepada Soeharto,sehingga momen krisis ekonomi waktu itu dijadikan momen “penggulingan kekuasaan” Soeharto dengan mengerahkan mahasiswa.
Kemiripan situasi 1997 terjadi saat ini di Indonesia,dimana sebagian besar masyarakat dan tokoh-2 masyarakat sudah sangat muak terhadap korupsi berjamaah yang dilakukan oleh para politikus,birokrat dan pengusaha. Penegak hukum dianggap bersekongkol dan korup sehingga keadilan dapat dibeli dengan uang. Sudah ada bibit kebencian dan dendam dari masyarakat yang merasa bahwa negara ini hanya dimiliki oleh segelintir orang yang memperkaya dirinya sendiri dengan cara-2 manipulatif. Tokoh-2 masyarakat yang anti pemerintahan ini sudah terlihat kristal-2nya yang siap menggumpal dan melakukan tindakan perlawanan massal.
Bibit kebencian dan dendam sudah terpupuk di masyarakat Indonesia saat ini dan menunggu pemicu krisis ekonomi global yang akan menyerang ekonomi Indonesia. Kalau itu sampai terjadi,maka krisis politik di Indonesia akan jauh lebih dahsyat daripada tahun 1998,sebab yang diincar oleh massa bukan lagi komunitas tertentu,tetapi para pejabat dan politikus serta penegak hukum yang korup.
Tahun 2008 waktu dunia memasuki krisis keuangan yang mengakibatkan ambruknya lembaga-2 keuangan di Amerika Serikat,situasi politik di Indonesia relatif masih kuat. SBY-JK masih mendapatkan kepercayaan publik yang cukup besar,walau berbagai kasus korupsi dan politik terjadi,namun bersifat lokal saja. Dampak yang ditimbulkan atas krisis 2008 di Amerika Serikat hanya berdampak pada “permukaan kulit” negara ini. Akhirnya Indonesia dapat selamat dari krisis politik di 2008, dan SBY pun mendapat kepercayaan untuk memimpin di periode kedua.
Tetapi memasuki periode kedua pemerintahan ini,SBY seperti menghadapi persoalan-2 besar yang tidak kunjung habis,terus menerus selama 2 tahun terakhir ini kasus-2 besar di “blow-up” ke publik….Banyak orang berspkeluasi bahwa letusan yang terjadi di 2 tahun terakhir ini sebenarnya adalah akumulasi ketidak-puasan dan kebobrokan pemerintahan sebelumnya yang belum terungkap serta “ketakutan” yang berlebihan untuk menutupi “kebusukan” dengan politik pencitraan yang tidak berhasil di era keterbukaan informasi ini. Apalagi kasus korupsi merajalela seperti tidak terbendung dan penegak hukum sangat memble menangani hal ini. Ada semacam zat pereaksi yang ditimbulkan untuk mencetuskan krisis politik di era pemerintahan kedua SBY ini.
Indonesia hanya bisa selamat dari krisis politik seperti yang pernah terjadi di 1998 bilamana pemerintahan SBY-Boediono dalam waktu yang singkat melibas habis para koruptor dan tidak memandang bulu,apakah itu anaknya SBY ataukah para sahabatnya. Jika tidak terjadi dan masih berputar-putar demi alasan diserahkan kepada penegakan hukum yang berlaku,maka dipastikan krisis politik besar akan menimpa Indonesia seiring dengan krisis ekonomi global yang siap menerjang negara-2 di dunia.
Sebab bibit kebencian memang sudah tertanam di lubuk hati masyarakat kita……Tinggal menunggu penyulutnya….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar